Arti Siluet Gambar Orang Orangan di Logo PPWI

0

GASPOLNEWS.COM // INHIL - PPWI Inhil akan terus melangkah, meski jalan sunyi terbentang di hadapan. Dalam kesunyian, kita menemukan makna yang lebih dalam. Tak gentar menghadapi hinaan, penindasan, atau penghancuran karakter. Seperti karang yang tegar berdiri, tak tergoyahkan oleh gelombang yang datang silih berganti, perjuangan ini tak akan pernah terhenti. Meskipun kesendirian dan cercaan mencoba meruntuhkan, jiwa kita tetap teguh dalam diam. Setiap langkah adalah wujud keberanian, setiap derap adalah kebulatan tekad, karena dalam keteguhan hati, kita menemukan kekuatan yang sejati.

Dengan keyakinan, kita kibarkan bendera keberanian. Kita paham bahwa perjuangan bukan tentang kemenangan sekejap, melainkan tentang kekuatan untuk terus bertahan dalam badai. Dalam kesunyian kita berjuang, dalam keteguhan kita menang, karena dalam jiwa yang tak gentar, kebenaran dan keadilan akan selalu menemukan jalannya.

Dalam keterasingan dan kesendirian, jiwa yang kuat takkan gentar oleh ancaman ataupun tekanan. Seperti Socrates yang tak tunduk pada arus zaman, begitu pula PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) berdiri tegak di hadapan segala rintangan. Tidak penting seberapa sunyi langkah kami atau seberapa sepi dukungan yang tampak, karena dalam setiap suara yang kami nyatakan, ada gema kebenaran dan keadilan.

Keberanian bukanlah absennya ketakutan, melainkan penguasaan diri dalam menghadapi ketakutan itu. Sebagai pewarta yang berpihak kepada kebenaran PPWI tidak akan terintimidasi oleh kuasa yang mencoba menekan. Kami percaya bahwa dalam suara yang terpinggirkan, tersembunyi hakikat kebenaran yang sesungguhnya. Meski sendiri, kami akan tetap berjalan, karena kebenaran bukanlah hal yang dapat ditawar dengan kerumunan.

Seperti filosofi Plato tentang 'cahaya kebenaran', kami, PPWI, akan terus menjadi lentera dalam kegelapan informasi, menyuarakan kepentingan rakyat dengan tanpa rasa takut, walaupun harus berjalan sendirian di padang sunyi. Pada akhirnya, suara kebenaran akan selalu menggema lebih keras dari kebohongan, walaupun diucapkan dalam kesendirian.

(Kak Mely)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)