GASPOLNEWS // PEKANBARU-- Masa Tugas Penjabat (PJ) Walikota Pekanbaru diketahui berakhir pada tanggal 23 Mei 2024. Namun, hampir 2 Tahun Tahun Menjabat, Muflihun S.STP M.AP sama sekali tidak meninggalkan Karya dan Kinerja yang nyata.
2 Tahun sebagai PJ Walikota Pekanbaru, Muflihun alias Uun mencatatkan sejarah dan jejak rekam Kepala Daerah masa Transisi yang tidak punya Karya. Bahkan cenderung merusak Ekosistem yang sudah ada, mulai dari Tata Kelola Pemerintahan hingga pola Pemberdayaan masyarakat sipil.
Menurut Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, semenjak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dipimpin PJ Uun, seketika itu juga Keterpurukan mulai terasa.
APBD Kota Pekanbaru yang sangat besar, Triliunan Rupiah, belum lagi Dana Bagi Hasil, Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi dan Pusat serta Sumber Dana Retribusi lainnya, ternyata sangat tidak sebanding dengan Kemajuan Kota.
Kondisi Keterpurukan ini benar-benar dirasakan. Terlebih dalam aspek Sarana Prasarana maupun Infrastruktur Kota Pekanbaru.
"Coba anda bayangkan! Mayoritas Ruas Jalan milik Pemko Pekanbaru Rusak Parah, Berlobang sana dan sini. Hujan sebentar saja langsung banjir. Drainase tidak difungsikan dengan baik. Banyak Parit yang dicor, sementara Sampah tersumbat dan berserak dimana-mana. Daerah ini seperti Kota Tanpa Tuan. APBD besar, tapi Pemko Lebih dominan dengan Kegiatan yang percuma. Undang Artis dari Ibukota uangnya ada, giliran ditanya tentang Perbaikan Jalan, PJ Walikota bilang ngak ada Anggaran. ALFATEHAH!!! memang dasar Pemimpin ngak punya muka. Pesek seperti Lobang Jalan yang digenangi air hujan" ungkap Larshen Yunus.
Dengan nada sedih, Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu katakan bahwa kehadiran Muflihun sebagai PJ Walikota jelas-jelas telah mendatangkan Nestapa. Tidak punya program, kerjanya hanya Silaturrahim saja. Pencitraan sana dan sini. Undang Perangkat RT, RW dan Tokoh Masyarakat, kasih sembako, lalu dengan muka temboknya berharap ingin maju pada Kontestasi Pilkada Serentak tahun ini, helowww pesek!!! apakah pejabat kita hari ini sudah tidak punya rasa malu lagi???
Bertempat di Ruang Tunggu Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, hari ini Sabtu (9/3/2024) Ketua KNPI Provinsi Riau itu tegaskan, bahwa Kepemimpinan Pemko Pekanbaru harus secepatnya diganti.
Bagi Ketua Larshen Yunus, Muflihun alias Uun benar-benar telah merusak tatanan yang sudah ada. Pemko Pekanbaru wajib kembali ke Khittahnya. Semua Stackholder mesti sama-sama satu suara. Menolak orang yang tidak tau apa-apa, lalu dijadikan sebagai Pucuk Pimpinan. Kendati Lulusan IPDN, Uun dinilai hanya sarat akan Keberuntungan semata saja, tidak berbobot apalagi berisi Ilmu Pengetahuan.
"Tolong Kami Bapak Presiden! sampai kapan Penderitaan ini berakhir??? Kami butuh Pemimpin di Kota ini, bukan justru sosok Wayang Drama Sandiwara dan Pencitraan melulu. Bantu kami Pak Presiden! Akhiri semua Sandiwara ini. APBD Kota Pekanbaru habis percuma dengan kegiatan yang tak jelas. Semua serba Kacau Balau. Kota tanpa tuan, Pemimpin tanpa muka. Pokoknya Wallahuallam Bissawab Bapak" akhir Larshen Yunus bersama Tim Advokasi Hukum DPD KNPI Provinsi Riau, seraya meneteskan air matanya.
Sumber: KNPI PROVINSI RIAU
(LYS)