GASPOLNEWS // Banda Aceh - Beredar flyer di media-media sosial berisi seruan aksi mengatasnamakan Gerakan Rakyat Aceh (GeRah) yang mengajak mahasiswa, pemuda dan masyarakat Aceh kembali melakukan aksi penolakan terhadap keberadaan imigran gelap Rohingya di Aceh.
Aksi tersebut akan digelar pada hari selasa, 2 Januari 2024 pukul 9.00 wib di depan kantor Gubernur Aceh.
"Menolak pemberian lahan atau tanah untuk posko penampungan Rohingya serta mendesak Pj Gubernur Aceh dan stakeholder agar menyelesaikan dan memindahkan imigran Rohingya dari Aceh," tulisnya dikutip, Senin (01/01/2023).
Dalam sebaran yang beredar di media sosial, pihaknya menolak keberadaan imigran Rohingya karena Aceh masih dalam keadaan susah dan jadi daerah termiskin se-Sumatera.
" Sampai kapan imigran gelap Rohingya Dibiarkan di Aceh, pemulia jamee itu hukumnya hanya 3 hari, bukan berbulan-bulan. Kondisi rakyat Aceh sedang sulit, sudah termiskin di Sumatera, Banjir dimana-mana ditambah lagi persoalan Rohingya. Pemerintah wajib segera bertindak tegas," isi flyer yang tersebar di berbagai grup whats app dan medsos itu.
Berikut isi lengkap seruan Aksi demo tolak Rohingya di media sosial :
Seruan Aksi Tolak Imigran Gelap Rohingya
Salam Perjuangan !!!
Rekan-rekan mahasiswa dan Pemuda Aceh Tercinta!!!
Ini bukan hanya sebatas, tentang saya, anda atau segelintir orang saja. Ini tentang kepiluan yang tengah melanda masyarakat Aceh tercinta.
Ini bukan hanya sebatas, tentang saya, anda atau segelintir orang saja. Ini tentang masalah nyata yang melanda masyarakat Aceh dengan kedatangan bertubi-tubi imigran gelap Rohingya, Ini masalah tentang bathin rakyat kita yang kian terluka disaat imigran gelap dibela dan diperlakukan lebih istimewa.
Ini bukan tentang saya, anda atau segelintir orang saja. Ini masalah masa depan tatanan sosial Aceh yang mulai semakin terusik namun pemerintah kita tak punya kebijakan dan sikap tegas yang nyata, justru tak jarang pula terkesan lebih mementingkan imigran gelap Rohingya ketimbang rakyatnya.
Ini bukan lagi tentang kemanusiaan yang segelintir orang nyanyikan, bukan pula tentang adat peumeulia jamee yang terkadang dijadikan alasan. Ini tentang nasib bangsa Aceh yang semakin gelisah dengan kehadiran imigran gelap yang jumlahnya sudah di luar wajar dan terus bertambah, hingga membuat rakyat semakin gelisah.
Rekan-rekan mahasiswa dan Pemuda Aceh Tercinta!!!
Haruskah kita bungkam, menonton dan hanya diam dikala kondisi rakyat kita yang semakin dilema? Haruskah kita pasrah dan tak bersuara ketika langkah kita di hambatan oleh para pembela imigran gelap Rohingya? Haruskah suara dan gerak kita berhenti hanya karena gencarnya para buzzer di medsos membulli? Haruskah kita membiarkan kerisauan dan kegundahan di masyarakat kita pasca imigran gelap Rohingya diselundupkan ke Aceh bertubi-tubi hingga ribuan orang banyaknya?
Kami rasa tidak!! Mahasiswa dan Pemuda Aceh tidak boleh diam, tidak boleh berhenti, tidak boleh hanya membiarkan kepiluan melanda rakyat kita.. Kita harus tetap bergerak dan bersuara, kita harus meminta ketegasan sikap dan kebijakan pemerintah kita, karena mereka diwajibkan membela rakyatnya bukan membela imigran gelap rohingya.
Untuk itu, kami mengajak rekan-rekan mahasiswa dan Pemuda Aceh, mari kita bergerak bersama dan bersuara. Yakinlah, bahwa doa dan dukungan dari mak-mak, bapak-bapak dan rakyat kita semua yang berharap agar kita membela dan menyuarakan keperihan bathin rakyat Aceh tercinta. Mari kita bersama-sama berkumpul dan menggelar aksi pada :
Hari /Tanggal : Selasa, 02 Januari 2023
Titik Kumpul : Depan Kantor Gubernur Aceh
Pukul : 09.00 Wib s.d merdeka dari rohingya
Mari kita tunjukkan ke rakyat kita, mahasiswa dan pemuda masih ada, tidak diam dan bungkam begitu saja ditengah kerisauan dan kepedihan rakyatnya. Mahasiswa akan tetap berada di garda Terdepan membela rakyatnya.
Perlu kita ingat bahwa aksi kita bukan untuk menggunakan kekerasan kepada anak kecil dan wanita rohingya. Aksi kita adalah untuk memperjuangkan rakyat kita, aksi kita adalah untuk mendesak sikap tegas dan nyata dari pemerintah yang digaji dengan uang rakyat kita. Jangan sampai ketika kita membiarkan dan tak bersuara, suatu hari penyesalan yang akan melanda dan disaat itu semua tak akan ada gunanya.
Ayo Bergerak dan Bersuara Bersama !!! Lawan kita bukan anak kecil dan wanita imigran Rohingya, Tapi lawan kita adalah Pemerintahan yang tak berpihak kepada rakyatnya dan membiarkan rakyatnya begitu saja....
Takzim kami,
Korlap Aksi Gerakan Rakyat Aceh (GeRah)
(Release)