GASPOLNEWS // Jakarta, 12 Maret 2025 – Puluhan mahasiswa Riau yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Riau Jakarta (AMRJ) menggelar Aksi Demonstrasi Jilid 1 di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dan Kantor PT Bumi Siak Pusako (BSP) di JB Tower, Jakarta. Aksi ini dipimpin oleh Ketua Umum AMRJ, Rahmat Pratama, sebagai bentuk perlawanan terhadap dugaan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang dilakukan oleh Direktur Utama PT BSP, Iskandar.
Dalam aksi yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari, massa menuntut KPK segera memanggil dan memeriksa Iskandar, yang diduga kuat telah melakukan penyalahgunaan wewenang selama menjabat sebagai pimpinan perusahaan daerah yang seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat Riau.
"Kami datang ke KPK bukan untuk sekadar orasi! Kami datang untuk menuntut keadilan bagi rakyat Riau! Iskandar harus diperiksa secepatnya! Kami tidak akan tinggal diam melihat PT BSP yang seharusnya menjadi sumber pendapatan bagi daerah justru diselewengkan untuk kepentingan segelintir elite!" tegas Rahmat Pratama dalam orasinya di depan Gedung KPK.
BSP: Perusahaan Daerah yang Justru Merugi
Sebagai satu-satunya perusahaan minyak daerah di Indonesia, PT BSP seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat Riau. Namun, di bawah kepemimpinan Iskandar, perusahaan ini justru mengalami kemunduran yang drastis. Keuntungan yang seharusnya meningkat justru stagnan, bahkan merosot!
Dugaan praktik KKN semakin menguat karena:
- Laporan keuangan PT BSP tidak transparan, dan tidak ada kejelasan ke mana aliran dana keuntungan perusahaan.
- Jabatan strategis di PT BSP diduga diberikan kepada orang-orang dekat Iskandar, bukan kepada profesional yang benar-benar berkompeten.
- Proyek-proyek pengembangan perusahaan macet, sementara indikasi penggelapan dana semakin kuat.
Pertanyaannya, siapa yang menikmati keuntungan BSP?
Masyarakat Riau? TIDAK!
Rakyat kecil yang berhak merasakan hasil bumi mereka? TIDAK!
Yang menikmati justru para elit yang haus kekayaan!
Dugaan KKN: KPK Harus Bertindak!
Dalam aksi ini, mahasiswa menuntut KPK agar tidak tinggal diam dan segera memanggil serta memeriksa Iskandar. Tuntutan yang disampaikan oleh AMRJ di depan Gedung KPK adalah sebagai berikut:
1. KPK harus segera memeriksa Iskandar dan mengusut dugaan KKN di PT BSP!
2. Audit total keuangan PT BSP untuk memastikan apakah ada aliran dana mencurigakan!
3. Jika terbukti bersalah, Iskandar harus dicopot dan dihukum sesuai hukum yang berlaku!
4. Mendesak pemerintah daerah Riau untuk turut mengawal transparansi manajemen PT BSP!
Rahmat Pratama menegaskan bahwa AMRJ akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. "Kami tidak akan berhenti di sini! Jika dalam waktu dekat tidak ada perkembangan dari KPK, kami akan turun lagi dengan massa yang lebih besar! Ini baru Jilid 1!" serunya.
Dari KPK ke Kantor PT BSP: Serangan Mahasiswa Berlanjut
Setelah berorasi di depan Gedung KPK, massa aksi bergerak menuju Kantor PT BSP di JB Tower, Jakarta. Di sana, mereka kembali menyuarakan tuntutan agar Iskandar segera bertanggung jawab atas dugaan korupsi yang terjadi di dalam tubuh PT BSP.
Mahasiswa Riau yang berkuliah di Jakarta menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan PT BSP dikuasai oleh mafia ekonomi yang hanya memperkaya diri sendiri. "Perusahaan ini milik rakyat Riau, bukan milik segelintir pejabat yang rakus!" teriak salah satu massa aksi.
Aksi di kantor PT BSP berlangsung dengan ketatnya pengamanan dari pihak kepolisian dan sekuriti gedung. Namun, massa tetap berhasil menyampaikan aspirasi mereka dengan damai.
Rahmat Pratama Serahkan Surat Laporan ke KPK
Usai aksi, Rahmat Pratama bersama beberapa perwakilan AMRJ secara resmi memasukkan surat laporan dugaan korupsi Iskandar ke KPK RI. Laporan ini berisi berbagai bukti awal dan tuntutan agar KPK segera melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
Rahmat Pratama menyatakan bahwa ia percaya KPK RI akan merespon dan menindaklanjuti laporan yang mereka ajukan.
"Kami percaya bahwa KPK masih memiliki integritas dalam memberantas korupsi. Kami akan terus mengawal proses ini, dan jika KPK tidak bergerak, maka kami siap kembali turun ke jalan! Ini bukan sekadar aksi biasa, ini adalah perjuangan untuk menyelamatkan kekayaan daerah yang sedang dijarah!" pungkasnya.
Aksi Berlangsung Damai, Tapi Tekanan akan Berlanjut
Aksi demonstrasi yang berlangsung sejak pagi hingga sore ini berjalan damai, meskipun sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Namun, tidak ada insiden kekerasan, dan massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Namun, ini bukan akhir!
Aliansi Mahasiswa Riau Jakarta (AMRJ) menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga KPK benar-benar bertindak. Jika dalam waktu dekat KPK tidak mengambil langkah nyata, mereka akan menggelar Aksi Demonstrasi Jilid 2 dengan massa yang lebih besar dan tekanan yang lebih kuat.
“Kami tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan! Kami akan terus berjuang hingga PT BSP kembali ke tangan rakyat Riau, bukan ke tangan para pencuri uang negara!” tegas Rahmat Pratama sebelum meninggalkan Gedung KPK.
(Release/Rahmat Pratama/mahasiswa)
Komentar0